Jumat, 30 Desember 2011

Manusia dan Penderitaan

1. Pengertian Penderitaan

Penderitaan berasal dari kata derita. Kata derita berasal dari bahasa sansekerta dhra artinya menahan atau menanggung. Derita artinya menanggung atau merasakan sesuatu yang tidak menyenangkan. Penderitaan itu dapat lahir atau batin, atau lahir batin.
Penderitaan termasuk realitas dunia dan manusia. Intensitas penderitaan bertingkat-tingkat, ada yang berat ada juga yang ringan. Namun peranan individu juga menentukan berat-tidalmya intensitas penderitaan. Suatu peristiwa yang dianggap penderitaan oleh seseorang belum tentu merupakan penderitaan bagi orang lain. Dapat pula suatu penderitaan merupakan energi untuk bangkit bagi seseorang, atau sebagai langkah awal untuk mencapai kenilcmatan dan kebahagiaan. 

Penderitaan akan dialami oleh semua orang, hal itu sudah merupakan “risiko” hidup. Tuhan memberikan kesenangan atau kebahagiaan kepada umatnya, tetapi juga memberikan penderitaan atau kesedihan yang kadang-kadang bennakna agar manusia sadar untuk tidak memalingkan dariNya. Untuk itu pada umumnya manusia telah diberikan tanda atau wangsit sebelumnya, hanya saja mampukah manusia menangkap atau tanggap terhadap peringatan yang diberikanNya? . Tanda atau wangsit demikian dapat berupa mimpi sebagai pemunculan rasa tidak sadar dari manusia waktu tidur, atau mengetahui melalui membaca koran tentang terjadinya penderitaan. Kepada manusia sebagai homo religius Tuhan telah memberikannya.

2. Pengertian Siksaan

Siksaan atau penyiksaan (Bahasa Inggris: torture) digunakan untuk merujuk pada penciptaan rasa sakit untuk menghancurkan kekerasan hati korban. Segala tindakan yang menyebabkan penderitaan, baik secara fisik maupun psikologis, yang dengan sengaja dilakukkan terhadap seseorang dengan tujuan intimidasi, balas dendam, hukuman, sadisme, pemaksaan informasi, atau mendapatkan pengakuan palsu untuk propaganda atau tujuan politik dapat disebut sebagai penyiksaan. Siksaan dapat digunakan sebagai suatu cara interogasi untuk mendapatkan pengakuan. Siksaan juga dapat digunakan sebagai metode pemaksaan atau sebagai alat untuk mengendalikan kelompok yang dianggap sebagai ancaman bagi suatu pemerintah. Sepanjang sejarah, siksaan telah juga digunakan sebagai cara untuk memaksakanpindah agama atau cuci otak politik.

Penyiksaan hampir secara universal telah dianggap sebagai pelanggaran berat hak asasi manusia, seperti dinyatakan Deklarasi Hak Asasi Manusia. Para penandatangan Konvensi Jenewa Ketiga dan Konvensi Jenewa Keempat telah menyetujui untuk tidak melakukan penyiksaan terhadap orang yang dilindungi (penduduk sipil musuh atau tawanan perang) dalam suatu konflik bersenjata. Penanda tangan UN Convention Against Torture juga telah menyetujui untuk tidak secara sengaja memberikan rasa sakit atau penderitaan pada siapapun, untuk mendapatkan informasi atau pengakuan, menghukum, atau memaksakan sesuatu dari mereka atau orang ketiga. Walaupun demikian, organisasi-organisasi seperti Amnesty International memperkirakan bahwa dua dari tiga negara tidak konsisten mematuhi perjanjian-perjanjian tersebut.

3. Pengertian Rasa Sakit

Rasa sakit adalah rasa yang penderita akibat menderita suatu penyakit. Rasa sakit ini dapat menimpa setiap manusia. Kaya-miskin, besar-kecil, tua-muda, berpangkat atau rendahan tak dapat menghindarkan diri darinya. Orang bodoh atau pintar, bahkan dokter sekalipun.
Penderitaan, rasa sakit, dan siksaan merupakan rangkaian peristiwa yang satu dan lainnya tak dapat dipisahkan merupakan rentetan sebab akibat. Karena siksaan, orang merasa sakit; dan karena merasa sakit, orang menderita. Atau sebaliknya, karena penyakitnya tak sembuh-sembuh, ia merasa tersiksa hidupnya, dan mengalami penderitaan.


4. Sumber Penderitaan 

Penderitaan tidaklah ada begitu saja tentu ada sumber dan alasannya kenapa penderitaan bisa melanda hidup seseorang. Kalo kata Iwan Fals penderitaan datang dari keinginan, memang keinginan adalah sumber penderitaan. Kenapa?

Karena dengan adanya suatu keinginan menggapai atau mendapatkan sesuatu kita akan bersusah payah melakukan segala cara untuk mendapatkannya, tetapi bila tidak tercapai akan menjadi suatu penderitaan yang melekat dihati. Apalagi bila kita sudah menjalani proses yang sangat sulit untuk mencapai keinginan kita tetapi tidak membuahkan hasil yang diinginkan, bagaimana rasanya? iya sakit, makanya bener kata Iwan Fals keinginan itu sumber penderitaan.


5. Upaya Menghindari Penderitaan   

Penderitaan timbul karena ada suatu masalah dalam hidup kita yang membuat kita frustasi dan bahkan merasa putus asa. Hidup adalah serangkaian masalah. Namun, apakah kita ingin mengeluhkan atau memecahkan masalah? Apakah kita ingin mengajari anak-anak kita untuk memecahkan permasalahan hidup?

Disiplin adalah seperangkat peralatan dasar yang kita perlukan untuk mengatasi permasalahan hidup. Tanpa disiplin, kita tidak dapat memecahkan dan menyelesaikan apa pun. Dengan hanya menerapkan sejumlah disiplin, maka kita hanya bisa memecahkan sebagian permasalahan saja. Kita baru bisa memecahkan semua permasalahan ketika kita mampu berdisiplin secara total. Orang bijak belajar untuk tidak takut, tetapi benar-benar menerima masalah dan rasa sakit yang ditimbulkan oleh masalah.

Banyak dari kita yang tidak terlalu bijak karena memiliki ketakutan terhadap rasa sakit. Banyak dari kita berusaha untuk menghindari masalah. Kita menunda, berharap bahwa masalah itu akan hilang. Kita mengabaikan masalah, melupakan masalah, dan berpura-pura tidak ada masalah. Kita bahkan mengonsumsi obat-obatan untuk membantu mengabaikan masalah. Dengan mematikan rasa sakit kita, kita dapat melupakan masalah yang menimbulkan rasa sakit. Kita lebih memilih menghindari masalah, bukan menghadapinya secara langsung. Kita berusaha untuk lari dari masalah, daripada mengalami penderitaan yang diakibatkan oleh masalah.

Untuk menghindari suatu penderitaan kita perlu mengatasi segala masalah yang ada di kehidupan kita, hadapi masalah itu dengan berani. Jangan lari dari masalah karna itu tidak menyelesaikan masalah kita. Bila kita menghadapi dan menyelesaikan masalah kita, maka kita tidak akan punya masalah lagi yang membuat hidup kita menderita. Bukankah hidup tanpa masalah berarti hidup yang terhindar dari penderitaan.

Sumber:
http://metakalasari.wordpress.com/2010/06/09/pengertian-penderitaan/
http://arizalferdiansyah.blogspot.com/2011/05/pengertian-siksaan.html
http://jumali27jm.blogspot.com/2011/11/manusia-dan-penderitaan.html
http://dandriyani.wordpress.com/2011/12/30/manusia-dan-penderitaan-2

Tidak ada komentar:

Posting Komentar